Perjalananku Ke Purworejo
Ceritanya abis main muter-muter kota jakarta bersama pacar saya, pas sampai rumah sekitar pukul 9 malam di rumah eh disuruh pesan tiket kereta api online langsung saja saya pesan. Aku kira itu cuma buat ibunya pacarku saja ternyata aku juga disuruh pesan, ya jadi semangat saya karena inilah baru pertama kalinya saya diajak ke kampung pacar saya yang berada di Purworejo, Jawa Tengah.
Karena waktu itu pesan tiket dari dua bulan sebelum hari keberangkatan jadi cari tiket mudah sekali dengan memilih 5 bangku yang berdekatan. Dan harganya pun termasuk murah, untuk perjalanan menuju purworejo ini ketika sebelum bulan ramadhan atau lebih tepatnya kalau kata orang sana adalah munggahan. Jadi banyak orang ke pingin pulang ke kampung halaman untuk nyekar dan juga memohon maaf sebelum puasa.
Kebetulan keberangkatan saya kesana itu ada acara sunatan keponakan pacar saya jadi munggahan sekaligus menghadiri undangan. Tepat dimana hari itu adalah hari keberangkatan menuju purworejo pukul 04.00 saya sudah berada di stasiun pasar senen. Perjalanan saya menuju purworejo dari jakarta memakan waktu kurang lebih 8 jam sekitar jam 2 siang saya sudah tiba di stasiun kutoarjo.
Sesampainya di sana saya beserta rombongan dijemput oleh keluarga yang ada di purworejo menggunakan mobil kopada, awalnya saya merasa heran dan bingung apa itu kopada, saya lihat seperti mobil taxi yang menggunakan mobil pribadi. Setelah kepo dan nanya ke saudara, ternyata itu semacam taxi online khusus daerah. Sekitar 20 menit perjalanan sampailah saya di rumah tujuan yang berada di banyu urip, purworejo.
Seperti biasa pas sampai salam-salaman sudah kaya lebaran hehe. Istirahat sebentar, cuci muka baru nyalain rokok sebatang ehh pacar saya langsung mengajak kerumah mbahnya yang berada tidak jauh dari pantai ketawang. Karena penasaran ingin jumpa juga dengan mbahnya langsung saja kita meluncur menggunakan motor yang berplat nomor AA. Saya fikir dekat, ternyata agak lumayan jauh juga dan memerlukan waktu 30 menitan.
Dirumah mbah saya bingung dan kaget ternyata si mbah sangat kangen sama cucunya, sampai saya dicium pipi kanan pipi kiri. Dan si mbah juga menangis katanya kangen banget sudah lama tidak jumpa dengan cucunya. Karena di sekitar lingkungan rumah mbahnya masih banyak saudaranya jadi setelah minum teh saya ikut lagi mutar mengunjungi rumah saudaranya yang tidak jauh dari rumah mbah.
Setelah keliling rumah saudara, sebenarnya penasaran pingin main ke pantai ketawang, tapi kalau kata orang tua di sana jangan kesana kalau masih belum menikah, nanti katanya hubungannya bisa kandas di tengah jalan. Sebenarnya saya kurang begitu meyakini adanya mitos seperti itu tapi Karena saya merasa takut akan hal itu dan menghargai ucapan orang tua yasudah kita tidak berkunjung ke pantai.
Setelah maghrib kita sudah pulang ke tempat dimana saya akan bermalam di sana. Mata sudah mulai lelah dan ngantuk tapi karena besok adalah acara hajatan sunatan saudaranya pacar saya, jadi saya tidak bisa tidur karena banyak orang yang bergadang dan saya pun harus ikutan juga menemani warga yang pada begadang.
Sekitar jam 3 pagi saya sudah tidak kuat lagi menahan ngantuk, alhasil saya tertidur pulas di atas panggung yang besoknya bakal dijadiin buat dangdutan. Saking pulesnya tidak terasa kalau waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 wib dan saya harus berbegas mandi karena acara akan dimulai pukul 10 pagi. Acara sudah di mulai. Untuk pembukaan dimulai dengan nyanyian islami karena menurut kebiasaan adat disana lebih menghargai agama islam, setelah setengah jam akhirnya dangdut di mulai.
Semakin ramai saja, ditambah mata jadi segat melihat goyangan biduan hehe. Biduan goyang saya mah asik makan, selesai makan ada seseorang ngajak ke belakang panggung yang mengajak saya ngombe, dalam bahasa indonesianya minum. Saya mencoba minuman asli dari jawa yang katanya bisa memabukkan, tapi saya hanya sekedar menghargai dan mencicipinya saja. Hemm segar, badan terasa hangat. Setelah minum lanjut lagi pindah ke depan panggung nontonin biduan joget asik banget hehe.
Tak terasa, waktu sudah malam dan acara pun mulai selesai. Bantuin sedikit angkat-angkat bangku, biasalah carmuk dikit didepan saudaranya bokin hehe. Yang cowok pasti pernah lah ngelakuin hal itu wkwkwk. Langsung saja tidur pulas sampai pagi, setelah pagi menjelang saya diajak pacar saya ke makam mbahnya yang sudah meninggal di daerah kaligesing.
Perjalanan menuju makam, sangatlah indah melewati sawah, pegunungan rasanya sejuk banget dan tidak pingin kembali ke jakarta haha lebay banget. Setelah sampai ke makam seperti biasa berdoa yanh terbaik untuk almarhum agak sedikit sedih, karena menurut tata susunan keluarga pacar saya adalah cucu pertama dan cucunya belum ada yang menikah. Sedihnya itu nanti kalau saya menikah dengan dia, mbahnya tidak bisa hadir ke pernikahan saya. Insya allah saya jadi menikah dengan pacar saya yang sekarang, doakan saja ya sobat mata kalong.
Sehabis dari makam langsung pulang lagi ke banyu urip, tidak banyak yang dapat saya ceritakan. Keesokan harinya, pagi buta saya sudah bangun karena saya dan pacar saya sudah berencana mau ke wisata kalilo. Itu wisata yang katanya lagi hits karena dijadikan sebagai lokasi syuting film buffalo boys. Padahal nanti sore adalah perjalanan pulang menuju jakarta tapi kita tetap nekad dan penasaran dengan wisata itu.
Perjalanan menuju kalilo sangat menyenangkan dan memakan waktu kurang lebih satu setengah jam dari banyu urip. Pemandangan yang disajikan saat perjalanan kesana sangat indah, kita dapat melihat sawah dan pegunungan. Udaranya pun sangat sejuk membuat nafas serasa lega dan enteng. Sesampainya di sana kita seperti orang norak yang baru pertama kali melihat pohon pinus, biasa foto-foto adalah kebiasaan norak kami hehe.
Kurang lebih hanya satu jam kita di wisata hutan pinus kalilo dan kami langsung pulang karena kita perlu beristirahat dan bebenah perlengkapan kita karena pukul 17.00 kereta kutojaya utara yang akan kita naiki akan berangkat menuju jakarta. Saya fikir di sana belum ada taxi online seperti di jakarta ternyata sudah ada, kita sudah bisa menggunakan grab car untuk menuju stasiun kutoarjo. Ini mungkin juga bisa menjadi informasi buat kalian, jadi tidak usah repot lagi buat kemana mana karena sudah ada grab.
Langsung saja masuk ke dalam kereta, dan perjalanan kami menuju jakarta akan segera dimulai. Perjalanan kami terasa sangat menyenangkan karena kami melihat sunset dari kereta api dan sungguh pengalaman perjalanan ke purworejo yang sangat menyenangkan dan tidak akan pernah terlupakan.
Karena waktu itu pesan tiket dari dua bulan sebelum hari keberangkatan jadi cari tiket mudah sekali dengan memilih 5 bangku yang berdekatan. Dan harganya pun termasuk murah, untuk perjalanan menuju purworejo ini ketika sebelum bulan ramadhan atau lebih tepatnya kalau kata orang sana adalah munggahan. Jadi banyak orang ke pingin pulang ke kampung halaman untuk nyekar dan juga memohon maaf sebelum puasa.
Kebetulan keberangkatan saya kesana itu ada acara sunatan keponakan pacar saya jadi munggahan sekaligus menghadiri undangan. Tepat dimana hari itu adalah hari keberangkatan menuju purworejo pukul 04.00 saya sudah berada di stasiun pasar senen. Perjalanan saya menuju purworejo dari jakarta memakan waktu kurang lebih 8 jam sekitar jam 2 siang saya sudah tiba di stasiun kutoarjo.
Sesampainya di sana saya beserta rombongan dijemput oleh keluarga yang ada di purworejo menggunakan mobil kopada, awalnya saya merasa heran dan bingung apa itu kopada, saya lihat seperti mobil taxi yang menggunakan mobil pribadi. Setelah kepo dan nanya ke saudara, ternyata itu semacam taxi online khusus daerah. Sekitar 20 menit perjalanan sampailah saya di rumah tujuan yang berada di banyu urip, purworejo.
Seperti biasa pas sampai salam-salaman sudah kaya lebaran hehe. Istirahat sebentar, cuci muka baru nyalain rokok sebatang ehh pacar saya langsung mengajak kerumah mbahnya yang berada tidak jauh dari pantai ketawang. Karena penasaran ingin jumpa juga dengan mbahnya langsung saja kita meluncur menggunakan motor yang berplat nomor AA. Saya fikir dekat, ternyata agak lumayan jauh juga dan memerlukan waktu 30 menitan.
Dirumah mbah saya bingung dan kaget ternyata si mbah sangat kangen sama cucunya, sampai saya dicium pipi kanan pipi kiri. Dan si mbah juga menangis katanya kangen banget sudah lama tidak jumpa dengan cucunya. Karena di sekitar lingkungan rumah mbahnya masih banyak saudaranya jadi setelah minum teh saya ikut lagi mutar mengunjungi rumah saudaranya yang tidak jauh dari rumah mbah.
Setelah keliling rumah saudara, sebenarnya penasaran pingin main ke pantai ketawang, tapi kalau kata orang tua di sana jangan kesana kalau masih belum menikah, nanti katanya hubungannya bisa kandas di tengah jalan. Sebenarnya saya kurang begitu meyakini adanya mitos seperti itu tapi Karena saya merasa takut akan hal itu dan menghargai ucapan orang tua yasudah kita tidak berkunjung ke pantai.
Setelah maghrib kita sudah pulang ke tempat dimana saya akan bermalam di sana. Mata sudah mulai lelah dan ngantuk tapi karena besok adalah acara hajatan sunatan saudaranya pacar saya, jadi saya tidak bisa tidur karena banyak orang yang bergadang dan saya pun harus ikutan juga menemani warga yang pada begadang.
Sekitar jam 3 pagi saya sudah tidak kuat lagi menahan ngantuk, alhasil saya tertidur pulas di atas panggung yang besoknya bakal dijadiin buat dangdutan. Saking pulesnya tidak terasa kalau waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 wib dan saya harus berbegas mandi karena acara akan dimulai pukul 10 pagi. Acara sudah di mulai. Untuk pembukaan dimulai dengan nyanyian islami karena menurut kebiasaan adat disana lebih menghargai agama islam, setelah setengah jam akhirnya dangdut di mulai.
Semakin ramai saja, ditambah mata jadi segat melihat goyangan biduan hehe. Biduan goyang saya mah asik makan, selesai makan ada seseorang ngajak ke belakang panggung yang mengajak saya ngombe, dalam bahasa indonesianya minum. Saya mencoba minuman asli dari jawa yang katanya bisa memabukkan, tapi saya hanya sekedar menghargai dan mencicipinya saja. Hemm segar, badan terasa hangat. Setelah minum lanjut lagi pindah ke depan panggung nontonin biduan joget asik banget hehe.
Tak terasa, waktu sudah malam dan acara pun mulai selesai. Bantuin sedikit angkat-angkat bangku, biasalah carmuk dikit didepan saudaranya bokin hehe. Yang cowok pasti pernah lah ngelakuin hal itu wkwkwk. Langsung saja tidur pulas sampai pagi, setelah pagi menjelang saya diajak pacar saya ke makam mbahnya yang sudah meninggal di daerah kaligesing.
Perjalanan menuju makam, sangatlah indah melewati sawah, pegunungan rasanya sejuk banget dan tidak pingin kembali ke jakarta haha lebay banget. Setelah sampai ke makam seperti biasa berdoa yanh terbaik untuk almarhum agak sedikit sedih, karena menurut tata susunan keluarga pacar saya adalah cucu pertama dan cucunya belum ada yang menikah. Sedihnya itu nanti kalau saya menikah dengan dia, mbahnya tidak bisa hadir ke pernikahan saya. Insya allah saya jadi menikah dengan pacar saya yang sekarang, doakan saja ya sobat mata kalong.
Sehabis dari makam langsung pulang lagi ke banyu urip, tidak banyak yang dapat saya ceritakan. Keesokan harinya, pagi buta saya sudah bangun karena saya dan pacar saya sudah berencana mau ke wisata kalilo. Itu wisata yang katanya lagi hits karena dijadikan sebagai lokasi syuting film buffalo boys. Padahal nanti sore adalah perjalanan pulang menuju jakarta tapi kita tetap nekad dan penasaran dengan wisata itu.
Perjalanan menuju kalilo sangat menyenangkan dan memakan waktu kurang lebih satu setengah jam dari banyu urip. Pemandangan yang disajikan saat perjalanan kesana sangat indah, kita dapat melihat sawah dan pegunungan. Udaranya pun sangat sejuk membuat nafas serasa lega dan enteng. Sesampainya di sana kita seperti orang norak yang baru pertama kali melihat pohon pinus, biasa foto-foto adalah kebiasaan norak kami hehe.
Kurang lebih hanya satu jam kita di wisata hutan pinus kalilo dan kami langsung pulang karena kita perlu beristirahat dan bebenah perlengkapan kita karena pukul 17.00 kereta kutojaya utara yang akan kita naiki akan berangkat menuju jakarta. Saya fikir di sana belum ada taxi online seperti di jakarta ternyata sudah ada, kita sudah bisa menggunakan grab car untuk menuju stasiun kutoarjo. Ini mungkin juga bisa menjadi informasi buat kalian, jadi tidak usah repot lagi buat kemana mana karena sudah ada grab.
Langsung saja masuk ke dalam kereta, dan perjalanan kami menuju jakarta akan segera dimulai. Perjalanan kami terasa sangat menyenangkan karena kami melihat sunset dari kereta api dan sungguh pengalaman perjalanan ke purworejo yang sangat menyenangkan dan tidak akan pernah terlupakan.
0 Response to "Perjalananku Ke Purworejo"
Post a Comment